, Depok -� Taruna Tanggap Bencana Kota Depok meminta warga di wilayah Pondok Duta dan Bukit Cengkeh siaga banjir, yang diperkirakan bakal merendam permukiman warga Minggu malam, 23 Oktober 2016.

Ketua Tagana Kota Depok Abdillah mengatakan kedua perumahan di Bukit Cengkeh Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis dan Pondok Duta di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, bisa dipastikan banjir jika hujan tidak berhenti sampai besok.

"Depok hari ini dari pagi hujan sampai sore. Dipastikan kedua wilayah itu bakal terendam bajir," kata Abdillah.

Penyebab banjir di kedua wilayah tersebut selain berada di dataran yang lebih rendah, juga karena drainse yang tidak berfungsi dengan baik. Total titik banjir di Depok sekarang mencapai lebih dari 50 lokasi.

Sebagian besar lokasi banjir di Depok, Abdillah, berada di kawasan perumahan. Namun Tagana belum menerima laporan banjir dari warga. "Kalau masih hujan sampai nanti malam, dipastikan beberapa perumahan banjir," ucapnya.

Kepala Seksi Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Dea Akhmat mengatakan telah menyiapkan satuan tugas banjir untuk penanganan bajir. Total ada sepuluh regu Satgas Banjir, dengan setiap regu terdiri atas sepuluh orang. "Belum ada laporan banjir sampai sekarang," ujarnya.

Menurut Dea semua penyebab banjir di Depok akibat imbas� luapan kali dan situ karena adanya pendangkala dan banyak sampah.� Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp 1 miliar untuk penanganan banjir di Kampung Utan Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung.

"Pemerintah melakukan normalisasi kali yang ada di kawasan itu, untuk mencegah banjir. Sebab, Kampung Utan yang paling parah," ucap Dea.

Kepala Seksi Perencanaan Program Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Depok Jumali mengatakan untuk 2017 pemerintah Depok mengajukan dana hibah kepada pemerintah DKI Jakarta sebesar Rp 493,8 miliar.

Dana itu bakal digunakan untuk menangani masalah sampah, ruang terbuka hijau, dan penanganan bajir. "Tahun ini dan tahun lalu, Depok tidak meminta dana hibah dari DKI," kata Jumali.

Namun, menurut Jumali, dari total dana yang diajukan yang disetujui pemerintah DKI hanya Rp 30,7 miliar. Dana itu rencananya digunakan untuk pelebaran Jalan Limo, penataan Situ Pedongkelan dan penataan Kali Cabang Barat.� "Belum bisa dirinci karena masih on progres. Bahkan, nilainya masih bisa berubah. Yang pasti porsinya lebih banyak ke penanganan banjir."

Jumali tidak menjelaskan kenapa pada 2015 dan 2016 Depok tidak mengajukan dana hibah kepada DKI. Dia hanya menyebutkan, antara Depok dan Jakarta memang diperlukan kerja sama untuk penanganan banjir."Sebab, permasalahan sampah, ruang terbuka hijau, dan banjir sangat berkaitan dengan pembangunan di Depok dan Jakarta."

IMAM HAMDI