watchshowme.blogspot.com, Jakarta - Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi atau jenis premium dan solar di Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua, sudah berada di level Rp 6.000-an.

"Puji Tuhan harga BBM kami relatif cukup murah, Rp 6.000-an, hampir sama dengan harga pada umumnya," kata Benediktus dalam diskusi di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu, 23 Oktober 2016.

Benediktus menjelaskan maraknya pembangunan infrastruktur jalan yang dilakukan pemerintah pusat membuat harga BBM bisa ditekan.

Baca juga: Mirip Rey Utami, Pesinetron Ini Sehari Kenal Lalu Tunangan

Kendati demikian, dia menjelaskan tidak seluruhnya sarana dan prasarana jalan di daerah yang terletak 450 kilometer dari Kota Merauke tersebut sudah dilakukan pembangunan. Terutama di wilayah pegunungan.

Penurunan harga BBM tersebut, lanjut Benediktus, juga berpengaruh kepada harga komoditas lainnya, termasuk harga semen. "Kalau pernah dengar di Pegunungan Bintang (Provinsi Papua) harga semen (per sak) Rp 1,3 juta, sekarang di Boven Digoel Rp 500 ribu. Pegunungan Bintang sekarang belinya di Boven Digoel," kata Benediktus.

Simak juga: Al-Maidah 51, Kemenag: Awliya Diterjemahkan Sesuai Konteks

Harga BBM yang mahal di wilayah pegunungan, kata Benediktus, karena dari Wamena harus menggunakan pesawat, lalau naik pesawat lagi untuk dibawa ke pegunungan. "Harganya menjadi mahal."

Baca juga: Diminta Kontrol Emosi, Ahok: Sudah Setahun Saya Jarang Marah

Vice President Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan permasalahan mahalnya harga BBM bersubsidi di daerah-daerah yang terisolir disebabkan tidak adanya lembaga penyalur resmi, letak geografis yang sulit dijangkau, dan infrastruktur BBM itu sendiri.

Simak juga: Ini Tempat Resepsi Pernikahan Sandra Dewi dengan Harvey Moeis

Dia mengatakan saat ini Pertamina sudah menyediakan pesawat khusus untuk mengirim BBM ke wilayah Papua.

"Harganya bukan sama seperti di Jawa, tapi malah lebih rendah karena memakai harga luar Jawa, Sumatera, Bali. Harganya Rp 6.450 untuk premium dan Rp 5.150 untuk solar," ujar Wianda. Pemerintah saat ini tengah mengupayakan penyamarataan harga-harga termasuk utamanya harga energi di seluruh wilayah Indonesia.

ANTARA